Terorisme, Hoaks, hingga Politik Uang jadi Perhatian Polisi di Sulteng Jelang Pemilu 2024

Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Agus Nugroho memeriksa kesiapan pasukan yang terlibat Operasi Mantap Brata 2023-2024. (Foto: Polda Sulteng)
Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Agus Nugroho memeriksa kesiapan pasukan yang terlibat Operasi Mantap Brata 2023-2024. (Foto: Polda Sulteng)

Sebanyak 5.225 personel disiapkan Polda Sulteng untuk pengamanan pemilu 2024. Terorisme, politik uang, hingga politisasi SARA menjadi potensi ancaman yang diantisipasi.


Pengecekan kesiapan pasukan untuk Operasi Mantap Brata 2023-2024 di Sulteng digelar di Mapolda Sulteng, Selasa (17/10/2023). Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Agus Nugroho memimpin langsung apel tersebut. 

Tak hanya pasukan, sarana dan prasarana operasi turut diperiksa untuk memastikan operasi itu berjalan malsimal.

Di hadapan pasukan peserta apel Agus mengingatkan sejumlah potensi ancaman yang bisa terjadi menjelang hingga saat Pemilu 2024. Di antaranya isu SARA, hoaks, propaganda negatif, serta kampanye hitam. 

Terorisme juga disebut menjadi ancaman Pemilu 2024 mengingat aksi teror yang pernah terjadi saat Pemilu 2019 lalu.

"Karenanya penting cooling system untuk mengantisipasi hal-hal itu," Agus menegaskan.

Operasi Mantap Brata 2023-2024 juga diisi dengan Satgas Anti Money Politics serta Satgas Pemilu Damai.

Segala potensi ancaman itu diharapkan membuat sinergitas dan soliditas antarpersonel maupun stakeholder terkait semakin kuat sebab menjadi kunci keberhasilan operasi.

“Mari bersama-sama kita amankan Pemilu 2024, demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang kita cita-citakan bersama,” pungkas Agus.