Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki tahun kedua dengan tanpa tanda-tanda penyelesaian. Direktur CIA William Burns mengatakan, itu menandakan sikap arogan seorang Presiden Rusia Vladimir Putin.
- Mantan Pemberontak Maois Prachanda Kembali Terpilih Jadi PM Nepal untuk Ketiga Kalinya
- Singapura: China dan ASEAN Harus Segera Selesaikan Sengketa Laut China Selatan
- Lebih dari Separuh Pasukan Pertahanan Tigray telah Membubarkan Diri dari dari Garis Depan
Baca Juga
Berbicara dalam sebuah wawancara televisi pada Minggu (26/2), Burns mengatakan, Putin terlalu percaya diri pada kemampuan militernya untuk membuat Ukraina tunduk, itu menjadi salah satu penyebab perang tidak kunjung usai.
Ia menilai, Putin "cukup bertekad" untuk terus menuntut perang, meskipun ada korban jiwa, kekurangan taktis, dan kerusakan ekonomi dan reputasi Rusia.
"Saya pikir Putin, saat ini, terlalu percaya diri dengan kemampuannya .untuk melemahkan Ukraina. Pada titik tertentu, dia (Putin) harus menghadapi berapa banyak harga yang harus dia kerahkan," katanya, dalam sebuah wawancara di CBS "Face the Nation".
Burns juga mengatakan Putin meremehkan tekad AS untuk mendukung Ukraina.
Komentar Burns muncul di tengah kekhawatiran bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberi bantuan militer ke Rusia.
"Itu akan menjadi taruhan yang sangat berisiko dan tidak bijaksana," kata Burns, seraya menambahkan bahwa langkah seperti itu hanya akan semakin memperkeruh hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.
“Itulah mengapa saya sangat berharap mereka (China) tidak melakukannya," ujarnya.
Burns juga mengomentari bahwa Presiden China Xi Jinping telah mengamati dengan cermat bagaimana perang telah berkembang.
"Saya pikir, dalam banyak hal, dia (Xi) gelisah dan sadar dengan apa yang dilihatnya," tambah Burns.
- Zelensky Dukung Petisi Ubah Nama Federasi Rusia jadi "Moskow"
- Ukraina: Jalan Damai Baru Bisa Ditempuh Setelah Rusia Dihukum
- Ukraina: Putin Tak Punya Banyak Pilihan Setelah Serbia Tolak Kirim Senjata